Translate

TIME

Cuteki ecards

TIME

Cuteki ecards

Senin, 09 Juli 2012

TENTANG KATETERISASI JANTUNG


KATETERISASI JANTUNG
A. Pengertian
Kateterisasi jantung adalah istilah umum yang digunakan untuk rangkaian prosedur pencitraan untuk memasukkan kateter ke dalam bilik atau pembuluh darah jantung. Pada saat kateter berada di posisi yang telah ditentukan, maka alat tersebut dapat digunakan untuk melaksanakan sejumlah prosedur pemeriksaan lebih lanjut dan terapi seperti angiografi koroner (coronary angiography), angioplasti (angioplasty) dan pemasangan katup buatan (balloon valvuloplasty).
Kateterisasi jantung dilakukan melalui lintasan kateter ( suatu pipa lentur yang tipis) ke bagian kanan dan kiri jantung. Kateter dapat dimasukkan melalui arteri atau pembuluh darah di lengan atau bagian atas paha) yang kemudian perlahan-lahan diarahkan ke jantung dengan bantuan mesin sinar-x khusus. Begitu kateter berada di posisi yang telah ditentukan, maka cairan kontras (contrast dye) akan disuntikkan melalui kateter sehingga gambar sinar-x katup jantung, arteri koroner dan bilik jantung dapat direkam oleh mesin sinar-x untuk menghasilkan citra yang tepat.
Kateterisasi jantung adalah suatu tindakan minimal invasif dengan memasukkan kateter (selang/pipa plastik) melalui pembuluh darah ke dalam jantung dan pembuluh darah koroner yang memperdarahi jantung. Tujuan dari tindakan kateterisasi ini adalah untuk diagnosis dan sekaligus untuk tindakan terapi bila ditemukan adanya suatu kelainan. Ada dua  jenis kateterisasi yaitu :
Ø  Kateterisasi koroner  : kateterisasi  yang ditujukan untuk memeriksa pembuluh koroner yang memperdarahi jantung.
Ø  Kateterisasi penyadapan jantung : kateterisasi yang ditujukan untuk memeriksa tekanan dan kandungan oksigen (saturasi) dalam ruang-ruang jantung.



B.Proses/Prosedur Kateterisasi
Tindakan kateterisasi pada umumnya hanya menggunakan anastesi lokal di daerah kulit. Pasien akan tetap sadar dan berkomunikasi selama prosedur berlangsung. Anastesi lokal bisa diberikan di daerah pergelangan tangan (a. radialis) ataupun melalui pangkal paha (a. femoralis). Setelah anastesi lokal, dilakukan pemasangan selongsong (sheath) pada pembuluh darah di tangan atau kaki, agar kateter dapat dimasukkan ke dalam pembuluh darah. Dengan kateter khusus akan dimasukkan sampai ke jantung ataupun pembuluh koroner jantung, dan pasien tidak akan merasakan sakit. Setelah sampai pada pembuluh koroner jantung, maka zat kontras akan diinjeksikan ke dalam koroner jantung dan dilihat dengan menggunakan fluroskopi sinar x-ray. Tabung x-ray ini dapat dirubah pada berbagai posisi sehingga memberikan gambaran yang baik mengenai pembuluh koroner jantung. Sedangkan untuk kateterisasi penyadapan jantung, kateter akan dimasukkan ke dalam ruang-ruang jantung seperti atrium, ventrikel, arteri pulmonal, aorta dan vena kava superior dan inferior untuk mendapatkan gambaran tekanan dan kandungan oksigen (saturasi) di masing-masing ruang jantung. Zat kontras juga dapat disuntikkan ke dalam ruangan jantung, yang dilihat dengan fluroskopi sinar x-ray, untuk mendapatkan gambaran anatomi dan aliran darah dari ruang jantung tersebut. Tindakan ini biasanya dilakukan pada pasien-pasien dengan kelainan jantung bawaan, sehingga didapatkan informasi yang bermanfaat untuk tindakan selanjutnya (seperti operasi) pada pasien.
C.Risiko kateterisasi jantung
Risiko tindakan kateterisasi jantung sangatlah kecil, biasanya pemeriksaan kateterisasi berlangsung tanpa masalah. Risiko minor yang bersifat sementara berupa  luka  memar akibat suntikan jarum, reaksi sensitif/kepekaan pada zat kontras, ataupun gangguan irama jantung. Namun komplikasi yang lebih serius seperti terjadinya serangan jantung atau stroke, perdarahan akibat robekan pembuluh darah besar, tamponade pernah dilaporkan meskipun sangatlah jarang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tindakan kateterisasi jantung adalah tindakan yang aman.


sumber:

0 komentar:

Posting Komentar